Cara Jitu Hidangkan Makanan Enak dengan Cara Sehat

Tribunnews.com - Sabtu, 30 Juni 2012 07:36 WIB

Share

 Text  +  –

IST

ILUSTRASI

Berita Lainnya

• Makan Enak, Kenikmatan Berlebih Membawa Sengsara
• Ngantuk di Siang Bolong, Tanda-tanda Depresi dan Obesitas
• Ngantuk di Siang Bolong? Anda Depresi dan Kegendutan
• Survei Membuktikan: Bocah Gendut Matematikanya Jeblok!
• Jarang Sarapan Picu Obesitas
• Diet Pediatrik, Solusi Atasi Obesitas Pada Anak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Normalnya, setiap orang ingin mengonsumsi makanan yang menyehatkan. Namun faktanya, ada sekitar 20 persen masyarakat Indonesia yang memilih makanan tidak menyehatkan dengan berbagai alasan. Mereka tidak memilih karena ada pandangan bahwa makanan yang menyehatkan biasanya lebih mahal (58 persen), kurang menggugah selera (47 persen) dan tidak mengenyangkan (45 persen).
Di antara 80 persen responden yang memilih makanan sehat, beberapa yang menjadi  pertimbangan adalah hidangan yang lebih sehat yaitu porsi yang cukup, lezat serta nikmat , rendah kandungan lemak, proses masak dengan dipanggang dan banyak sayuran.
Fakta lain 75 persen dari survey World Menu Report: 'Seductive Nutrition' yang dilakukan Unilever orang Indonesia cenderung memilih makanan dengan ketika ditawarkan menu dengan   deskripsi makanan yang lebih menarik atau nama makanan yang mengundang selera.
Hal ini yang mendasari Unilever Food Solutions untuk meyakinkan industri jasa makanan bahwa pilihan makanan yang sehat harus dideskripsikan semenarik mungkin dengan menjelaskan keunikan rasa dan daya tariknya, yaitu melalui pendekatan ‘Seductive Nutrition’.
“’Seductive Nutrition' menyeimbangkan pentingnya menyajikan hidangan yang lebih sehat namun tetap lezat dan menggiurkan," papar Nur Azizah Rachman seorang  Nutritionis dari Unilever Food Solutions di Jakarta, Jumat (29/6/2012).
Ia mencontohkan chef masih bisa memasak hidangan favorit konsumen, misalnya nasi goreng yang diubah menjadi lebih sehat dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah, menggunakan potongan ayam yang dipanggang bukan digoreng dan jumlah sayuran diperbanyak.
"Tentunya, nama hidangan juga dapat dibuat agar menjadi lebih menarik, seperti nasi goreng beras merah yang unik dengan potongan ayam bakar dan dilengkapi sayuran segar yang kaya akan serat’ sehingga bisa lebih menarik,” jelasnya.
Berdasarkan hasil dari ‘Seductive Nutrition’, konsumen tidak menginginkan perombakan terhadap menu favorit mereka, melainkan hanya perubahan kecil dalam menu sehingga menjadi 'sedikit' lebih sehat daripada sebelumnya.
Azizah menambahkan, mengganti beberapa bahan pada nasi goreng tradisional seperti; nasi putih menjadi beras merah, telur utuh diganti putih telur saja, ayam goreng diganti ayam bakar, serta kerupuk yang diganti dengan sayuran segar, kalori dapat berkurang dari 754 kkal menjadi 393 kkal.